Cara Menulis Daftar Pustaka Metode MLA

Bagaimana Cara Menulis Daftar Pustaka Metode MLA

Cara penulisan daftar pustaka adalah hal yang mutlak harus dipahami oleh bagi setiap mahasiswa. Bahkan setiap pelajar, menurut kami perlu memahami bagaimana cara menulis daftar pustaka yang baik dan benar.

Lebih jauh lagi, saat ini ada banyak sekali cara menulis daftar pustaka yang lazim digunakan di dunia akademik. Menariknya, masing-masing bidang studi terkadang memiliki metode penulisan daftar pustaka khusus.

Misalnya para akademisi di bidang medis lazimnya menuliskan daftar pustaka dengan metode Vancouver. Nah, tapi kali ini kami akan coba bahas menulis daftar pustaka dengan metode MLA, yang menurut data digunakan hingga ,% akademisi di seluruh dunia.

Dasar Menulis Sitasi MLA (Modern Language Association)

daftar pustaka MLA

MLA adalah gaya perujukan sitasi yang paling sering digunakan di seluruh dunia. Adapun penulisan sitasi MLA sebenarnya bisa kamu pahami dengan membaca MLA Handbook th edition yang diterbitkan pada tahun .

Ada dua komponen dasar yang harus kamu masukkan di dalam sitasi MLA ini:

  1. Daftar pustaka, dimana kamu harus  menuliskan seluruh sumber artikel yang dijadikan sumber rujukan.
  2. In-text citations, dimana kamu kemudian bisa menuliskan rujukan sebagai rangkuman, paraphrase, ataupun quotes di dalam artikel yang kamu buat.

Dari dua poin dasar tersebut lah kemudian para ahli mengembangkan bagaimana cara menuliskan rujukan dengan menggunakan aturan penulisan daftar pustaka MLA. Perlu diketahui hampir seluruh jurusan di Universitas menggunakan aturan penulisan MLA.

Oleh karena itulah menurut kami, kamu harus memahami dengan benar bagaimana caranya menulis rujukan dengan menggunakan aturan MLA ini.

Aturan Penulisan Daftar Pustaka Metode MLA

Penulis Artikel. Judul Artikel. Judul Utama, Penulis Artikel Lainnya, Edisi, Nomor, Penerbit, Tanggal Publikasi, Tempat Publikasi.

Aturan di atas merupakan aturan dasar, mengenai urutan penulisan daftar pustaka dengan metode MLA. Urutan ini sifatnya mutlak dan harus diikuti oleh para akademisi.

Lebih jauh lagi apabila kamu merujuk kepada satu laman website cukup tambahkan link situs setelah tempat publikasi diikuti tanda koma (,) dan diakhiri titik. Kira-kira bentuk rujukannya menjadi seperti di bawah ini:

Penulis Artikel. Judul Artikel. Judul Utama, Penulis Artikel Lainnya, Edisi, Nomor, Penerbit, Tanggal Publikasi, Tempat Publikasi, Link Situs.

Komponen Penulisan Daftar Pustaka Metode MLA

Kami akan coba menuliskan komponen penulisan daftar pustaka menurut metode MLA, dengan mengikuti urutan penulisannya. Agar kamu tidak kebingungan ya, siap-siap karena materinya cukup padat nih!

Penulis Artikel

Penulis merupakan salah satu komponen yang paling penting di dalam melakukan sitasi artikel. Hal ini lantaran karya ilmiah yang dibuat tentu saja berdasarkan hasil kerja keras sang penulis.

Adapun aturan penulisan artikel menurut metode MLA adalah sebagai berikut ini:

  • Penulis utama ditulis diurutan paling depan, diikuti penulis kedua dan seterusnya berdasarkan rujukan.
  • Nama depan dan belakang dibalik. Misalnya Fakhri Zahir menjadi Zahir, Fakhri.
  • Bila jumlah penulis lebih dari dua orang maka ditulis et al setelah penulis pertama. Misalnya Zahir, Fakhri, et al.
  • Boleh mencantumkan nama organisasi tertentu apabila buku atau artikel ilmiah rujukan dibuat oleh organisasi tersebut. Misalnya WHO.
  • Bila merujuk dari konten di Internet, tulis sesuai akun orang tersebut diikuti dengan sumber rujukan. Misalnya @Attahalilintar (Youtube), @poconggg (Twitter), @jokowi (Instagram) atau @Ricis Official (Youtube).

Judul Artikel

Setelah penulis, tentu salah satu komponen penting lainnya adalah judul artikel. Adapun judul artikel yang kamu jadikan rujukan bisa saja berasal dari buku, bab di buku, postingan artikel jurnal hingga thread di media sosial.

Adapun aturan penulisan judul artikel sesuai dengan kaidah MLA adalah sebagai berikut ini:

  • Italic (i) apabila judul artikel yang dirujuk adalah judul buku atau website secara keseluruhan.
  • Tanda kutip (“”) apabila judul artikel merupakan salah satu bab di dalam sebuah buku, laman website, ataupun kumpulan jurnal.
  • Polos (no styling) apabila sumber yang menjadi rujukan artikelmu sama sekali tidak memiliki judul.
  • Bila merujuk potongan artikel, chapter video, hingga potongan film maka cantumkan judul utama disamping judul potongan tersebut.
  • Potongan yang bisa dijadikan rujukan mencakup bagian (bab, chapter, potongan film) dari judul utama baik itu buku, kumpulan jurnal, laman website, hingga video dan film yang kamu rujuk.
  • Judul utama ditulis di urutan kedua setelah Judul Chapter yang isinya kamu rujuk. Salah satu contoh penulisan judul utama dengan judul chapter bisa kamu lihat di bawah ini.
    • Bila merujuk quotes di dalam film The Quiet Place yang ditayangkan di dalam Netflix misalnya kamu boleh menuliskan The Quiet Place (part of Netflixdi urutan pertama, dan Netflix (dalam hal ini sebagai judul utama) di urutan kedua.
    • Edi Hartoyo. Difteri Pada Anak, Sari Pediatri, Vol., No., Februari , Jakarta. https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/download//pdf.
    • Dalam konteks ini Sari Pediatri merupakan judul utama pertama dan laman website rujukannya merupakan judul kedua.
Baca juga :  Prospek Kerja Hubungan Internasional Paling Diminati di Dunia Kerja

Penulis Artikel Lainnya

Bila di dalam artikel terdapat lebih dari satu penulis, sesuai dengan aturan MLA kamu harus turut serta mencantumkan nama penulis lainnya. Dalam hal ini dituliskan setelah menulis judul.

Peran si penulis kedua di dalam konteksi ini bisa berarti  editor, translator, penyunting, dan istilah lainnya. Intinya penulis kedua tetap memiliki kontribusi terhadap karya ilmiah atau karya tulisan yang kamu rujuk.

Adapun aturan penulisan nama penulis artikel lainnya adalah sebagai berikut ini:

  • Nama depan dan belakang dibalik. Misalnya Fakhri Zahir menjadi Zahir, Fakhri.
  • Bila jumlah penulis lebih dari dua orang maka ditulis et al setelah penulis pertama. Misalnya Zahir, Fakhri, et al.
  • Boleh mencantumkan nama organisasi tertentu apabila buku atau artikel ilmiah rujukan dibuat oleh organisasi tersebut. Misalnya WHO.
  • Bila merujuk dari konten di Internet, tulis sesuai akun orang tersebut diikuti dengan sumber rujukan. Misalnya @Attahalilintar (Youtube), @poconggg (Twitter), @jokowi (Instagram) atau @Ricis Official (Youtube).
  • Tambahkan peran dari kontributor tersebut. Misalnya bila orang tersebut berperan sebagai translator maka kamu boleh menuliskan Translated by Zahir, Fakhri.

Secara umum memang aturan penulisan kontributor lainnya sama persis dengan penulis utama. Hal yang membedakannya adalah, dimana kamu harus menuliskan role atau peran si kontributor tambahan ini.

Edisi dan Nomor Terbitan

Selain itu bagi kamu yang (khususnya) merujuk dari buku yang memiliki lebih dari satu edisi, atau merujuk kepada jurnal yang biasanya memiliki banyak edisi dan versi. Maka perlu ditambahkan keterangan edisi dan nomor terbitan.

Adapun aturan penulisannya adalah seabgai berikut ini:

  • Versi biasanya dituliskan sebagai penunjuk edisi keluarnya buku atau jurnal dirujuk.
  • Cara melakukan penulisan versi tersebut adalah menggunakan bahasa Inggris, seperti st ed, nd ed, ataupun director’s cut (dalam konteks film).
  • Nomor dituliskan sebagai volume keluarnya buku, artikel, jurnal, atau majalah yang isinya kamu rujuk
  • Kamu juga boleh mencantumkan episode film yang isinya kamu gunakan sebagai rujukan, misalnya Season Episode .

Detil Publikasi

Nah keterangan terakhir yang harus kamu tuliskan di dalam sitasi menggunakan metode MLA adalah detil publikasi rujukan. Mulai dari penerbit, tanggal publikasi hingga tempat publikasi.

Adapun aturan dari penulisan detil publikasi menggunakan metode MLA adalah sebagai berikut ini:

  • Urutan penulisan detil publikasi adalah Penerbit, Tanggal Publikasi, Tempat Publikasi.
  • Nama penerbit hukumnya wajib untuk dicantumkan. Apalagi bila kamu merujuk artikel tersebut dari buku, jurnal, karya tulis ilmiah, hingga film. Sekalipun misalnya penerbit (dalam konteks film) adalah terbitan sendiri atau indie.
  • Adapun bagi kamu yang mengambil rujukan dari media cetak ataupun media sosial maka tidak diwajibkan untuk mencantumkan nama penerbit di bagian belakang. Misalnya kamu merujuk kepada Koran Kompas, Majalah Tempo, Majalah Bobo, YouTube, Netflix, Reddit, Instagram, dan semacamnya.
  • Tanggal Publikasi adalah waktu ketika sumber yang kamu jadikan rujukan dikeluarkan. Cantumkan sesuai dengan tanggal kapan buku, artikel, hingga film tersebut dikeluarkan oleh penerbit. Adapun aturan penulisan tanggal sesuai MLA adalah (pilih salah satu):
    • Jan .
    • Januari .
    • Jan , . a.m.
    • – Dec .
  • Bila rujukanmu tidak memiliki data tanggal publikasi, maka MLA menganjurkanmu menuliskan tanggal kapan kamu mengakses informasi tersebut. Misalnya seperti accessed Dec .
  • Tempat Publikasi mencakup tempat penerbit buku, jurnal, majalah, koran tersebut berada. Selain itu bisa pula menunjukkan tempat terjadinya kejadian sesuatu dalam konteks rujukan kepada objek fisik atau live event.

Penutup

Nah itulah tadi cara melakukan penulisan rujukan dengan menggunakan ketentuan dari MLA. Bila belum pernah melakukannya sama sekali tentu saja hal ini memang cukup rumit. Tapi cobalah dipahami sedikit-sedikit, dan kami yakin kamu pasti bisa!

Cara Menulis Daftar Pustaka Metode MLA #Cara #Menulis #Daftar #Pustaka #Metode #MLA