Strategi Pemasaran P agar Bisnis Laku Keras

Apakah Strategi Pemasaran P agar Bisnis Laku Keras

Percaya atau tidak, di tahun ini pelaku bisnis UMKM semakin meningkat jumlahnya. Hal ini merupakan angin segar tentunya untuk ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Namun sayangnya pertumbuhan yang tinggi itu, belum diimbangi dengan pelatihan terkait bisnis yang semestinya didapatkan oleh para pelakunya. Saat ini kebanyakan pihak pemerintah ataupun swasta lebih menitikberatkan kepada bantuan berupa modal.

Padahal ilmu di dalam berjualan itu sangatlah penting. Salah satunya adalah strategi pemasaran. Nah, diantara banyaknya teori pemasaran ada salah satu teori yang cukup mudah untuk diaplikasikan. Selain itu tentu saja bila diterapkan dengan baik, strategi ini bisa melipatgandakan keuntungan bisnismu!

Teknik ini dikenal sebagai Strategi P, dan apa sajakah itu?

Diantara sekian banyak strategi pemasaran, kamu yang sedang merintis usaha sendiri bisa mempelajari Strategi Pemasaran P yang sangat terkenal ini. Yuk kita bahas satu persatu!

# Product

P yang pertama adalah product atau produk. Produk mengacu kepada apa yang kamu jual, bisa jasa ataupun barang. Beberapa poin penting yang bisa kamu pikirkan terkait produk adalah:

  • Identitas produk, mencakup bentuk baik fisik ataupun merk yang akan ditawarkan kepada konsumen.
  • Fitur produk, mencakup apa manfaat yang bisa didapatkan dari produk dan apa unique selling point atau pembeda produk yang kamu punya.
  • USP (unique selling point), salah satunya bisa dari fitur. Intinya kamu harus bisa menjawab pertanyaan “mengapa saya harus membeli produkmu bila saya bisa menemukan yang serupa pada brand lain?
  • Kualitas produk, mencakup pengemasan produk hingga kualitas dari produk itu sendiri. Dalam hal jasa, tentu mencakup tingkat pelayanan yang diberikan.

Lebih jauh lagi, kamu bisa memahami beberapa tingkatan produk di dalam berbisnis. Hal ini nantinya bisa membantumu di dalam membuat produk turunan dari bisnismu.

  • Produk Utama atau main product merupakan produk yang memang diciptakan untuk menjawab masalah konsumen. Dengan kata lain kamu harus membahas manfaat yang akan diberikan, atau apa yang bisa didapatkan oleh konsumen dari produk utama ini.
  • Produk Genetik merupakan produk yang biasanya dibuat di tahap awal ketika kamu masih memiliki modal minimal. Dengan kata lain, setidaknya produk genetik bisa memenuhi fungsi produk paling dasar dari main product. Bahasa lainnya yang cukup populer adalah minimum viable product.
  • Produk Harapan atau expected product, merupakan produk yang akan ditawarkan dengan berbagai atribut lebih. Tentu dengan harapan akan disukai oleh konsumen.
  • Produk Pelengkap merupakan produk yang sudah memiliki berbagai macam atribut tambahan. Tujuannya adalah menambah kepuasan, serta bisa mencapai unique selling point yang diinginkan.
  • Produk Potensial merupakan inovasi yang bisa dikembangkan ke dalam produk milikmu. Tentu saja dengan harapan bisa diwujudkan di masa depan.

# Price

P yang kedua adalah price alias harga yang kamu tawarkan. Setelah kamu menciptakan produk dengan semua fitur dan manfaatnya, kamu bisa menentukan harga dari produk.

Bukan rahasia lagi kalau harga bisa menjadi salah satu faktor utama laku atau tidaknya produk yang kamu tawarkan. Kesalahan penentuan harga bisa membuat produk yang sudah dirancang menjadi tidak laku.

Adapun beberapa metode penetapan harga yang bisa kamu ikuti adalah sebagai berikut ini:

  • Cost Plus Pricing, metode ini merupakan salah satu metode paling sederhana. Dimana kamu akan menentukan harga jual per unit produk ditambah margin tertentu.
  • Mark Up Pricing, mirip dengan metode sebelumnya. Namun metode ini lebih cocok dipakai bagi kamu yang seorang reseller atau dropshipper.
  • Break Even Pricing, menentukan harga dengan metode ini dilakukan dengan rumus (Fixed Cost / Jumlah Barang yang Akan Diproduksi) + Variable Cost. Nah dengan rumus itu kamu akan menemukan harga break even alias balik modal. Kamu tinggal menambahkan margin di atas itu, di bawah harga itu maka perusahaan akan rugi dan sebaliknya.
  • Berdasarkan pasar, merupakan salah satu metode yang cukup kompleks dimana harga pasaran lah yang akan menentukan biaya produksi dari barangmu. Kamu harus melakukan riset pasar sebanyak-banyaknya.
Baca juga :  Tips Memilih Market Place untuk Jualan Online

# Place

Komponen ketiga adalah tempat, dimana pemilihan lokasi yang tepat bisa meningkatkan pemasukan dari usahamu. Selain itu sekali kamu menentukan lokasi usaha, maka hal ini juga akan menjadi biaya yang akan kamu keluarkan kedepannya sebagai modal.

Lokasi yang tepat bisa meminimalisasi biaya keluar namu bisa memaksimalisasi keuntungan usaha. Itulah tujuan utama dari pemilihan lokasi semacam ini.

Beberapa pertimbangan yang bisa kamu pikirkan dalam memilih lokasi usaha diantaranya adalah sebagai berikut ini:

  • Seberapa dekat lokasi dengan konsumen.
  • Tenaga kerja yang tersedia, dengan akses yang baik. Hal ini bisa meminimalisasi biaya transportasi yang dikeluarkan.
  • Letak yang dekat dengan supplier. Baik supplier bahan baku bagi kamu yang seorang produsen ataupun supplier barang bagi kamu yang seorang reseller.

Dalam konteks digital, tentu agak sulit membicarakan soal tempat ini. Biasanya para pelaku usaha digital akan mengasosiasikan tempat sebagai platform yang akan kamu maksimalkan.

Ingin berjualan di banyak platform? Tentu saja bisa, namun hal itu akan memakan banyak sekali sumber daya di awal. Nah oleh karena itu kamu harus bisa menentukan di platform manakah kamu akan berjualan?

# Promotion

Percaya atau tidak, masih banyak UMKM yang skeptis dengan efektivitas dari promosi. Apalagi bagi para pelaku yang benar-benar pertama kali terjun di dunia bisnis semacam ini.

Lebih jauh lagi, masih banyak perusahaan UMKM yang enggan mengeluarkan biaya promosi. Alasan utamanya tentu saja modal yang terlalu berat. Padahal aktivitas promosi bisa meningkatkan omzet dengan sanga cepat!

Tujuan utama promosi sendiri di dalam berbisnis adalah sebagai berikut:

  • Pemberian informasi kepada konsumen. Di tahap pertama ini kamu harus memberi tahu kepada konsumen mengenai siapa kamu, identitas brand mu, dan apa yang kamu jual.
  • Persuasi, di tahap ini kamu harus ‘membujuk’ konsumen agar bisa membeli produk yang telah kamu buat. Nah tahapan ini tergolong sebagai salah satu yang cukup sulit, dimana bila salah sasaran calon konsumenmu malah bisa berpaling dan enggan membeli produkmu.
  • Mengingatkan, di tahap ini kamu harus bisa membuat brand atau produkmu terngiang-ngiang di pikiran para konsumen. Tujuannya tentu saja, agar ‘secara impulsif’ di kemudian hari mereka akan mencari produkmu (ketimbang brand lain).

Intinya di dalam promosi, kamu tidak bisa langsung menawarkan produkmu kepada konsumen. Melainkan harus () mengenalkan brand, () menciptakan permintaan, () menawarkan produk, () memelihara dan mengingatkan konsumen.

Adapun saat ini saluran promosi yang bisa kamu gunakan melimpah sekali. Apalagi bagi kamu yang berkecimpung di dunia digital. Mulai dari instagram, facebook, hingga menggunakan tiktok.

# People

Nah, memiliki perusahaan tentu erat kaitannya dengan mengatur sumber daya manusia. Salah satu poin yang sangat penting adalah efisiensi kamu di dalam melakukan pengaturan terhadap para pekerjamu.

Banyak kesalahan mendasar terkait hal ini dilakukan oleh para pelaku usaha pemula. Dimana kebanyakan terlalu berfokus kepada produk untuk memuaskan konsumen, tapi lupa menyejahterakan dan memberikan suasana positif kepada para karyawan.

Padahal pegawai merupakan komponen utama dalam berbisnis. Bahkan, Richard Branson (Founder Virgin Group) yang memiliki perusahaan pernah berkata bahwa pegawai adalah yang utama, bukan klien.

Ketika kamu memperlakukan pegawaimu dengan baik, maka para pegawaimu akan memperlakukan klienmu dengan baik pula. Kalau kamu masih belum yakin, coba saja tengok siapa Richard Branson, bagaimana ia memperlakukan karyawannya, dan sesukses apa ia saat ini.

 

Strategi Pemasaran P agar Bisnis Laku Keras #Strategi #Pemasaran #agar #Bisnis #Laku #Keras