Cara Mencapai Financial Goal Lebih Cepat dari Orang Lain

Mengapakah Cara Mencapai Financial Goal Lebih Cepat dari Orang Lain

Mencapai target keuangan atau financial goal merupakan salah satu hal terbaik yang bisa dicapai di usia muda. Hal ini merupakan hal yang sangat diidam-idamkan oleh banyak orang.

Tidak mengherankan, karena bisa mencapai target keuangan lebih cepat artinya kamu selangkah lebih dekat menuju financial freedom. Bukankah financial freedom adalah impian semua orang?

Akan tetapi jalan menuju tercapainya target keuangan bukanlah jalan yang mudah. Apalagi kita hidup di Indonesia dimana warganya cenderung sangat konsumtif, ditambah lagi digitalisasi pasar yang mendorong kita ke arah sana.

Dalam artkel kali ini, kami akan coba menjabarkan beberapa langkah agar kamu bisa mempercepat langkahmu menuju tercapainya financial goal mu sendiri-sendiri. Ini dia!

Mengapa Harus Memiliki Target Keuangan

Pertanyaan pertama adalah, apakah kamu tahu apa itu target keuangan? Nah, pada dasarnya target keuangan adalah target-target yang kamu buat sendiri, berkaitan dengan milestone hidupmu yang (tentu) membutuhkan uang dalam perjalanannya.

Misalnya kamu bisa membuat target keuangan seperti “memiliki deposito senilai XXX juta rupiah” atau misalnya memiliki target keuangan seperti “memiliki bisnis XXX”.

Bahkan untuk kamu yang beragama muslim, naik haji bisa menjadi salah satu target keuangan yang bisa dituliskan di dalam daftar yang kamu buat, lho!

Hal-hal semacam ini bisa membuat dirimu termotivasi di dalam hidup, seolah kamu terus memiliki checkpoint yang akan dicapai hingga kamu meninggal dunia. Pentingkah? Tentu saja!

Tips Membuat Target Keuangan Pribadi

Perencanaan Keuangan

Nah, setelah memahami apa itu target keuangan, saatnya kamu tahu bagaimana cara untuk membuat target keuangan pribadi. Kami punya tips yang bisa kamu ikuti.

# Catat Target Keuangan Diri Sendiri

Selayaknya ketika kamu memiliki mimpi-mimpi masa kecilmu, ketika kamu memiliki target keuangan tertentu maka kamu harus mencatatnya satu persatu dengan cermat.

Pencatatan target keuangan semacam ini akan membuat kamu lebih mudah di dalam mencapainya. Dalam sebuah studi bahkan dikatakan % respondens yang mencatat goal mereka, lebih mungkin untuk menyelesaikan seluruhnya.

Selain itu mulailah dari target keuangan yang sederhana, misalnya mampu membeli mobil dan rumah di usia tertentu. Hingga memiliki target keuangan yang tinggi, misalnya mulai membuat perusahaan rintisan sendiri, hingga berinvestasi di dalam bisnis.

Tidak ada yang salah dengan target-target tersebut, selama seluruhnya mampu membawamu ke arah kebebasan finansial maka hal tersebut sah-sah saja.

Hal yang salah adalah ketika kamu sama sekali belum memulai hal semacam ini. Alih-alih malah sibuk membandingkan pencapaian diri dengan teman-teman terdekat yang sudah sukses dengan karya mereka masing-masing. Yuk dimulai!

# Membuat Target dengan Metode SMART

Salah satu metode yang seringkali digunakan oleh orang-orang di dunia manajemen adalah metode SMART. Meski metode ini terbilang klasik, tapi banyak orang terbantu di dalam mencapai target mereka berkat metode ini lho.

Adapun langkah-langkah di dalam memanfaatkan metode SMART adalah sebagai berikut ini:

SPECIFIC, artinya spesifiklah di dalam membuat target-target keuangan yang kamu miliki. Misalnya alih-alih menulis “dapet gaji dua digit di akhir tahun ″ sebaiknya kamu menulis, “mencapai juta pertama di akhir tahun ″.

MEASURABLE, artinya buatlah target yang bisa diukur. Sama seperti contoh sebelumnya. Ketimbang membuat pencapaian yang cenderung mengambang, sebaiknya kamu membuat capaian yang sangat bisa dinilai angkanya.

ACHIEVEABLE, artinya target tersebut benar-benar bisa dicapai dengan kondisimu saat ini. Bila kamu saat ini bergaji juta per bulan tanpa pendapatan sampingan, tentu akan sangat mustahil memiliki target seperti “ miliar pertama dalam bulan ke depan”.

REALISTIC, mirip-mirip dengan komponen sebelumnya dimana ketika mencatat target, maka buatlah target tersebut serealistis mungkin. Dengan contoh yang sama, bila bergaji juta per bulan dan sanggup menyisihkan , juta per bulan (di luar dana darurat dan tabungan wajib), maka kamu boleh misalnya menulis target “membeli iPhone dalam bulan ke depan”.

TIME BASED, nah bila kamu cermati beberapa contoh yang kami buat maka kamu bisa lihat seluruhnya memiliki komponen waktu. Kamu harus menulis kapan kira-kira kamu bisa mencapai target untuk masing-masing poin. Bisa di akhir tahun, bisa di akhir usia -an, atau bahkan di usia pensiun.

# Mengatur Keuangan dengan Rapi

Salah satu kesalahan terbesar dari orang-orang yang belum cakap di dalam mengatur uang adalah tidak memiliki catatan keuangan yang bersih. Alih-alih kebanyakan mencatat sembarangan, atau sama sekali tidak memilikinya.

Salah satu cara yang paling mudah yang bisa kamu lakukan untuk melacak kondisi keuangan adalah dengan mengunduh aplikasi budgeting. Saat ini ada banyak sekali aplikasi yang direkomendasikan untuk dipakai para pemula.

Beberapa aplikasi yang cukup direkomendasikan misalnya YNAB (You Need a Budget), Mint, Acorns, Personal Capital, dan masih banyak lagi.

Hal yang perlu kamu ingat, bahwa dengan membuat catatan keuangan tidak serta merta kamu menjadi sangat ketat dengan keuangan diri sendiri. Alih-alih jadilah disiplin tanpa harus membuat kamu tegang sendiri.

# Fleksibilitas Pengeluaran Diperbolehkan

Salah satu hal yang menarik bagi orang-orang yang baru mulai mempelajari kesehatan keuangan adalah, berubah derajat menjadi sangat ketat. Bahkan terhadap diri sendiri, soal pengeluarannya.

Nah, kami percaya bahwa kamu pun sesekali harus mendapatkan penghargaan atas usaha-usaha yang kamu lakukan. Bila orang yang sedang berdiet memiliki cheating day, tentu tidak ada salahnya kamu memiliki cheating day.

Namun tentu dalam batas wajar, misalnya sekali dalam sebulan makan di restoran-restoran yang cukup mahal. Lebih jauh lagi misalnya, bahkan ketika kamu sukses mencapai salah satu goal yang kamu buat itupun bisa dihitung cheating day bukan?

Baca juga :  Mau Bayar Tagihan Indihome? Simak Caranya di Sini!

Hal ini bukan tanpa alasan, karena biasanya bila terlalu keras terhadap diri sendir maka pada akhirnya kamu akan bosan sendiri. Alih-alih konsisten, kamu malah bisa menjauhi gaya hidup keuangan sehat macam ini.

# Memahami Konsep ‘Disposable Income’ dan Meningkatkannya

Disposable income merupakan penghasilan bersih yang didapatkan setelah seluruh pendapatan dipotong pajak, dan tentu kebutuhan dasar. Semakin banyak disposable income yang kamu miliki, maka semakin besar ruang yang bisa kamu ambil untuk menabung.

Kamu harus memutar otak agar bisa meningkatkan disposable income yang kamu dapatkan di akhir bulan. Misalnya bisa dengan cara mengurangi pengeluaran, meningkatkan gross income / pendapatan kotor, atau keduanya.

Bila mungkin kamu bisa menegosiasikan kenaikan gaji, mencari pekerjaan sampingan, atau bahkan sekadar menjual hal-hal yang sudah jarang digunakan di rumahmu.

Saat ini semua serba mudah, memiliki banyak perabot di dalam rumah sudah bukan lagi tanda-tanda rumah tangga yang makmur. Kalau kamu coba menata ulang rumahmu, dan menjual barang-barang tidak terpakai, kamu pasti kaget berapa tambahan yang bisa didapat dari sana.

# Memberikan Rewards Pada Capaian-Capaian Khusus

Di dalam target capaian keuangan yang kamu buat, pasti kamu memiliki capaian yang secara nilai cukup tinggi. Sebut saja misalnya kamu memiliki target “mendapatkan juta pertama di akhir usia -an”.

Ketika kamu sudah mencapai target itu, kamu bisa membeli sesuatu yang sifatnya keinginan sebagai sebuah rewards kepada diri sendiri. Lagi-lagi tentu saja dengan nilai dan hadiah yang wajar.

Dengan memberikan rewards semacam ini, kamu akan merasakan kesenangan setiap kali sukses mencapai salah satu capaian. Begitupun seterusnya sehingga akan menimbulkan rasa ‘ketagihan’ untuk terus menyelesaikan target keuanganmu sendiri.

# Cari Rekan yang Memiliki Pandangan yang Sama

Sebagaimana ketika kamu memiliki rencana dan target-target khusus, godaan akan selalu datang silih berganti. Apalagi bila kamu hidup di dalam targetmu sendiri.

Salah satu tips terakhir yang tidak kalah penting adalah dengan mencari teman ataupun sahabat yang bisa kamu ajak bicara. Penting, dimana orang tersebut juga harus memiliki pandangan yang sama soal keuangan.

Lebih jauh lagi, kamu juga harus sangat terbuka terhadap orang tersebut. Apalagi bila nantinya kamu akan banyak membahas mimpi-mimpi dan capaianmu soal keuangan dirimu sendiri.

Dengan begitu kamu akan dibersamai, sehingga bila sedang lupa dan sedang tidak termotivasi bisa diingatkan. Lebih baik lagi, bila temanmu itu sama-sama memiliki target keuangannya sendiri.

Jenis Target Keuangan yang Layak Dibuat

target keuangan

Pada akhirnya memang target-target keuangan adalah hal yang perlu kamu pikirkan dan kamu tentukan sendiri. Tapi kami punya beberapa rekomendasi target keuangan yang bisa kamu tulis di dalam daftarmu.

  1. Mengumpulkan dana darurat. Memiliki dana darurat harus menjadi prioritas pertama yang kamu miliki. Berpikir soal dana darurat tidak melulu soal kesehatan, tapi misalnya hal-hal lain yang tidak terduga. Seperti pandemi, atau misalnya bila kamu mendadak diberhentikan dari pekerjaanmu.
  2. Mengumpulkan dana pensiun. Dana pensiun yang dikumpulkan bisa bervariasi, dan kapan waktu yang tepat untuk pensiun pun bisa dipikirkan dari sini.
    • Buat milestone yang lebih kecil. Misalnya untuk poin yang satu ini kamu buat dalam capaian.
    • Capaian pertama misalnya () Memiliki investasi deposito jangka panjang dengan bunga XX% dengan nilai Rp ..,- di akhir usia .
    • Capaian kedua tentu nilainya harus semakin bertambah, dan seterusnya. Maka dengan cara ini kamu bisa meningkatkan jumlah dana pensiun di akhir hidupmu nanti.
  3. Target untuk meningkatkan pendapatan. Cara peningkatan pendapatan pun beragam, bisa dengan semudah mengurangi pengeluaran hingga sesulit merintis bisnis berskala besar.
  4. Mempertimbangkan asuransi. Asuransi yang bisa dipertimbangkan pun tidak melulu kesehatan, karena itu wajib. Bagi kamu yang seorang dokter bedah misalnya, bisa mengasuransikan kedua tanganmu agar ketika nanti sudah tidak bisa digunakan kamu bisa dapat uang untuk tetap bertumbuh.
    • Bagi kamu yang muslim dan ragu terhadap produk keuangan yang satu ini, silahkan menggunakan produk asuransi syariah.
  5. Rumah dan kendaraan. Untuk yang satu ini memang sangat subjektif, tapi jangan lupa memasukkan hal ini di target keuanganmu.
  6. Tabungan masa depan anak. Bagi kamu yang tidak mau child-free tentu harus berpikir tabungan untuk masa depan anak, masukkan poin ini ke dalam target keuanganmu.
  7. Hiburan. Jangan lupa untuk selalu memikirkan kebahagiaanmu, caranya dengan memasukkan komponen hiburan di dalam target keuangan. Misalnya dengan membuat poin “liburan ke Eropa setelah tahun berkarir” dan semacamnya.
  8. Ibadah. Bagi yang muslim sudah tentu salah satu pencapaian tertingginya adalah naik haji, yang biayanya cukup mahal. Tidak heran kalau kamu wajib memasukkan hal ini ke dalam target keuanganmu. Hal ini juga berlaku untuk kamu yang beragama Nasrani misalnya dengan memiliki target ziarah ke Yerusalem, dan sebagainya.

Penutup

Membuat target keuangan tidak berarti membatasi ruang gerak yang kamu miliki. Alih-alih kamu bisa tetap produktif sambil merencanakan kehidupanmu dengan lebih rapi.

Percayalah, sebulan, setahun, dan tahun pertama kamu memulai hal ini, maka kamu akan mendapatkan banyak kejutan menyenangkan.

Cara Mencapai Financial Goal Lebih Cepat dari Orang Lain #Cara #Mencapai #Financial #Goal #Lebih #Cepat #dari #Orang #Lain