Cara Hitung Tarif Listrik PLN yang Benar

Mengapa Cara Hitung Tarif Listrik PLN yang Benar

Listrik merupakan salah satu komponen pengeluaran bulanan yang wajib hukumnya untuk kamu perhitungkan. Hal ini lantaran, seringnya terjadi ‘kebocoran’ dari sini akibat salah perhitungan listrik.

Padahal PLN sendiri sudah mempermudah pelanggannya dengan meluncurkan listrik pintar di tahun . Dimana sistem pembayarannya adalah dengan menggunakan token, alias semacam pulsa prabayar.

Namun memang sejak lalu, ada beberapa kali penyesuaian tarif listrik yang dilakukan oleh PLN. Oleh karena itu ada baiknya kamu membaca mengenai cara hitung tarif listrik PLN di tahun ini!

Golongan Listrik Rumah

Pertama-tama kamu harus mengetahui bahwa saat ini ada kategori golongan listrik yang diterapkan oleh pihak PLN. Masing-masing golongan memiliki tarif yang berbeda.

Akan tetapi memang untuk golongan rumah tangga memiliki tarif listrik yang tidak jauh berbeda satu sama lain. Yakni Rp .,/KWh untuk golongan VA, serta Rp .,/KWh  untuk golongan di atasnya hingga . VA.

Untuk informasi ini silahkan cari sendiri, di rumahmu golongan listrik mana yang berlaku. Tapi secara umum sih untuk rumah berukuran kecil hingga sedang saat ini menggunakan listrik golongan . VA hingga . VA.

Adapun tarif listrik yang lengkap bisa kamu lihat di bawah ini.

tarif dasar listrik baru

Meski terjadi beberapa kali penyesuaian, alias kenaikan. Untungnya di tahun ini tidak terjadi kenaikan tarif dasar listrik. Bahkan tarif dasar listrik ini tetap sama untuk seluruh golongan pelanggan PLN.

Hal ini tentunya menjadi berkah, apalagi bagi para pengusaha yang terkena pandemi.

Komponen Pembayaran

Meskipun kamu sudah mengetahui tarif dasar listrik, kamu harus tahu bahwa ada beberapa komponen pembayaran yang harus dibayarkan setiap bulannya. Artinya tarif dasar listrik tidak serta merta menunjukkan biaya bulanan bersih yang harus dibayarkan.

Baca juga :  Banjir Promo di PAYFAZZ Grosir. Cek Informasi Detailnya!

Beberapa komponen pembayaran listrik saat ini adalah sebagai berikut:

  • Biaya admin yang dibebankan sebagai pembeli token listrik. Besarannya ditentukan penjual token (Bank, Indomaret, Alfamart, dan semacamnya).
  • Biaya material, merupakan biaya tambahan khusus bila kamu membeli token listrik lebih dari Rp .,-
  • Biaya pajak, yang mencakup pajak penerangan jalan (PPJ) dan pajak pertambahan nilai (PPN) yang besarannya bergantung domisili tempat tinggal.

Setelah mengetahui komponen pembayaran tersebut, barulah kamu bisa memperkirakan berapa biaya listrik yang harus kamu bayarkan setiap bulannya.

Simulasi Perhitungan Tarif Listrik Bulanan

Diasumsikan kamu tinggal di DKI Jakarta, memiliki rumah dengan daya listrik . VA, dan memiliki beberapa alat listrik di bawah:

  • Lampu watt buah, nyala jam sehari; total Wh.
  • AC watt buah, nyala jam sehari; total Wh.
  • TV watt buah, nyala jam sehari; total Wh.
  • Kulkas watt, nyala jam sehari; total . Wh.
  • Mesin cuci watt buah, nyala jam sehari; total Wh.

Sehingga, total konsumsi listrik harian kamu adalah . Wh atau . Wh per bulan, atau  kWh. 

Total biaya bulanannya adalah KWh x Rp .,  = Rp .,. Biaya inilah yang nantinya bisa dikonversikan, atau dikira-kira berapa token yang harus kamu beli setiap bulannya.

Nah untuk membeli token itulah biasanya para pelanggan akan dikenakan biaya administrasi hingga pajak. Namu secara umum langkah di atas adalah cara untuk menghitung biaya listrik yang paling mudah ya!

Cara Hitung Tarif Listrik PLN yang Benar #Cara #Hitung #Tarif #Listrik #PLN #yang #Benar